Memahami Prinsip Understanding by Design (UbD) dalam Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Prinsip Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen - Penyusunan rancangan pembelajaran menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru. Rancangan pembelajaran dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Cari di sini : |
---|
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Download Buku Pelajaran Buka/Unduh |
Download Modul Ajar Buka/Unduh |
Apa saja yang harus dirancang oleh seorang guru sebelum mengajar? Apakah cukup langkah-langkah pembelajarannya saja?
Tentu tidak. Guru juga harus menentukan tujuan pembelajaran serta alat untuk mengukur ketercapaian tujuan atau asesmen. Kerangka berpikir dalam merancang pembelajaran dapat dibentuk menggunakan prinsip UbD yang dikemukakan oleh Wiggins (1998).Berdasarkan prinsip UbD kegiatan merancang pembelajaran harus dilakukan secara utuh sebagai satu kesatuan.
Umumnya, seorang guru akan berfokus untuk merencanakan langkahlangkah kegiatan pembelajaran terlebih dahulu, baru kemudian menentukan cara untuk melakukan penilaian (asesmen).
Namun sebaliknya, pada Prinsip UbD rancangan pembelajaran akan berfokus pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, kemudian menentukan alat untuk mengukur ketercapaian pembelajaran, lalu menyusun langkah atau cara mengajarkannya.
Itulah mengapa prinsip ini disebut juga sebagai “perancangan mundur” atau “backward design”.
Menentukan Tujuan
Dalam melakukan berbagai aktivitas, tentunya kita memiliki tujuan. Begitupun dalam kegiatan pembelajaran, terdapat tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik.Tujuan pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan dalam kurikulum pendidikan Indonesia untuk mendeskripsikan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran.Tujuan pembelajaran harus disusun dengan memperhatikan karakteristik peserta didik. Guru harus mengetahui kebutuhan belajar dan tingkat capaian peserta didik sebelum menentukan kompetensi yang diharapkan.
Tujuan pembelajaran juga dapat disesuaikan oleh guru sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolahnya masing-masing.
Selanjutnya, bagaimana cara guru dalam menentukan tujuan pembelajaran? Tujuan pembelajaran dapat disusun berdasarkan kurikulum yang digunakan di sekolah masing-masing.
Pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 guru dapat menyusun tujuan pembelajaran dari Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku, keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu.
Kemudian pada sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dapat menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP).
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Berdasarkan CP tersebut, kira-kira apa tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik?
Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.
1. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik untuk menunjukkan dirinya telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.Dalam menentukan kompetensi, guru harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik.
Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain
- Secara konkret, kemampuan apa yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik?
- Tahap berpikir apa yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik?
2. Lingkup materi
Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain:
- Hal apa saja yang perlu dipelajari peserta didik dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran atau Kompetensi Dasar?
- Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam Capaian Pembelajaran atau Kompetensi Dasar?
- Menjelaskan perbedaan makhluk hidup dan benda mati berdasarkan karakteristiknya.
- Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan karakteristiknya.
Menentukan Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.Pembelajaran dan asesmen merupakan dua aktivitas yang saling berkaitan. Agar pembelajaran dan asesmen dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik, maka pembelajaran dan asesmen perlu direncanakan secara sistematis.
Ada tiga pendekatan asesmen yang perlu diterapkan oleh guru dalam mengukur hasil belajar peserta didik.
- assessment for learning (AfL). AfL adalah sebuah asesmen yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan asesmen ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas proses belajar dan mengajar.
- assessment as learning (AaL). AaL memiliki fungsi yang sama dengan AfL karena keduanya dilaksanakan pada saat proses pembelajaran. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Contoh dari AaL ini adalan penilaian diri (self-assessment) dan penilaian oleh teman sejawat (peer-assessment). Dalam AaL, peserta didik terlibat dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal. AfL dan AaL merupakan bagian dari asesmen formatif yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar.
- assessment of learning (AoL). AoL adalah asesmen yang dilaksanakan di akhir proses pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur capaian belajar atau hasil peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Contoh AoL ini adalah ulangan harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir tahun dan sebagainya. AoL merupakan bagian dari asesmen sumatif yang harus dilakukan oleh guru.
Menentukan Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan berpusat pada peserta didik, misalnya dengan menggunakan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT).Selain menentukan pendekatan pembelajaran Anda juga dapat memilih model, strategi, dan metode yang akan digunakan
Jika Anda sudah memilih cara yang dapat dilakukan, selanjutnya Anda juga perlu mempersiapkan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Pengelompokan jenis media pembelajaran menurut Leshin et al. (1992), adalah sebagai berikut.
- Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip).
- Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas).
- Media berbasis visual (buku, chart, grafik, peta, gambar, transparansi, slide).
- Media berbasis audio-visual (video, film, program slide tape, televisi).
- Media berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan komputer, video interaktif, hypertext).
Cari di sini : |
---|
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Download Buku Pelajaran Buka/Unduh |
Download Modul Ajar Buka/Unduh |
Sumber: Buku Ajar Prinsip Pengajaran dan Asesmen, Kemdikbudristek, 2023
0 Response to "Memahami Prinsip Understanding by Design (UbD) dalam Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen"
Post a Comment