Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Prakarya Kelas 10
Rangkuman Materi Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Prakarya SMA Kelas 10 - Mempelajari karakteristik kewirausahaan, perencanaan usaha, perancangan produk, penghitungan biaya, dan pemasaran langsung produk teknologi transportasi dan logistik.
Cari di sini : |
---|
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Download Buku Pelajaran Buka/Unduh |
Download Modul Ajar Buka/Unduh |
A. Karakteristik Kewirausahaan
Wirausaha, menurut asal katanya, terdiri atas kata wira dan usaha.
Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.
Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Pengertian wirausaha, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Pelaku wirausaha, dikenal juga dengan sebutan wirausahawan atau entrepreneur, yaitu seseorang yang memiliki kualitas jiwa kepemimpinan dan inovator pemikiran dalam melakukan usaha.
Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Entrepreneur dapat diartikan juga sebagai seseorang yang mampu mewujudkan ide ke dalam sebuah inovasi yang sukses. Kewirausahaan, atau entrepreneurship, memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Sifat-sifat Seorang Wirausahawan
- Percaya Diri: Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya.
- Berorientasikan Tugas dan Hasil: orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja keras.
- Berani Mengambil Risiko: berani mengambil risiko untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
- Kepemimpinan: Seorang wirausahawan harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan.
- Keorisinalitas/Keaslian: Keaslian ide, gagasan, pemikiran dan keputusan dapat diperoleh dengan keluasan wawasan dan kemampuan berpikir kreatif, serta melihat peluang yang ada.
- Berorientasi ke Masa Depan: Seorang dengan kewirausahaan berani melihat peluang dan tantangan tidak hanya di saat ini, melainkan juga di masa depan.
Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA |
---|
Buka/Unduh
B. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Transportasi adalah proses perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Perpindahan dapat menempuh jarak yang dekat, sedang maupun jauh.
Contoh Alat Transportasi jarak jauh:
Transportasi darat:
- Sepeda motor
- Sepeda ontel
- Mobil
- Bus
- Truk
- Kereta api
- Becak
- Traktor
- Angkot
- Delman
Tranportasi udara:
- Pesawat terbang
- Hellikopter
- Jet
Transportasi laut:
- Kapal angkut
- Perahu layar
- Getek
- Tongkang
Contoh Alat Tranportasi jarak pendek dan sedang:
- Tangga berjalan (eskalator)
- Ban berjalan (eskavator)
- Papan seluncur
- Lift
Contoh Alat Transportasi Barang:
- Baki
- Timba Sumur
- Ember
- Baskom
Transportasi barang jarak dekat merupakan kegiatan sehari-hari yang kita alami dan terjadi di sekitar kita.
Karena jaraknya yang dekat, seringkali permasalahan yang dialami pada kegiatan transportasi tersebut luput dari perhatian.
Perpindahan objek pada prinsipnya melibatkan beberapa unsur: objek yang akan dipindahkan, wadah atau tempat objek berada, medan yang dilalui, sistem, sumber tenaga yang menggerakkan perpindahan tersebut serta pengendali perpindahan tersebut.
Karakter atau keadaan dari setiap unsur berpengaruh pada cara kerja keseluruhan dari sistem transportasinya.
Peta Pikiran tentang Alat Transportasi Barang
Peta Pikiran tentang Medan yang Dilalui oleh Alat Transportasi Barang
Kegiatan Logistik
Kebutuhan logistik di antaranya muncul sebagai kelanjutan dari kegiatan produksi.
Kegiatan panen, misalnya, membutuhkan kegiatan logistik.
Logistik pascapanen dibutuhkan untuk memindahkan produk hasil panen ke tempat penyimpanan, menyimpan produk hasil panen dan mengirim produk kepada konsumen.
Transportasi dan penyimpanan produk hasil panen harus dapat menjaga kualitas produk tetap baik hingga diterima oleh konsumen.
Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi produk, pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis dan harga jual.
Untuk memulai proses perancangan, harus dilakukan penetapan kebutuhan, objek, teknologi dan sumber tenaga yang akan digunakan dalam pengembangan produk teknologi transportasi dan logistik.
Faktor-faktor pertimbangan dalam perancangan produk
C. Perancangan dan Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
1. Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual.
Proses perancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide.
Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi.
a. Identifikasi Masalah
Contoh cara melakukan identifikasi masalah dengan beberapa pertanyaan:
- Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus buah dalam gelas tidak tumpah?
- Bagaimana agar piring-piring dapat dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang tidak memungkinkan dijangkau mobil?
- Apa alat bantu bawa yang memudahkan petani membawa dan menyimpan hasil panen yang melindungi dari resiko kerusakan ?
b. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat
Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok.
Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul.
Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain.
Contoh gambar ide sketsa:
Contoh sketsa ide untuk produk pembawa gelas jus.
Contoh sketsa ide untuk pembawa piring dengan kereta.
Contoh sketsa ide untuk pembawa dengan tenaga manusia.
Contoh sketsa ide untuk keranjang panen jamur.
c. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbangan-pertimbangan teknis
Contoh:
- Bagaimana cara menggunakan produk tersebut, apakah bahan dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya?
- Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini?
- Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia?
- Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsasketsa selanjutnya.
Contoh Sketsa dari ide yang telah dievaluasi:
Contoh sketsa pembawa gelas jus dengan cara bawanya.
Contoh salah satu sketsa ide pembawa peralatan makan setelah pengembangan secara rasional.
Contoh salah satu sketsa ide berbeda untuk fungsi yang sama sebagai pembawa peralatan makan.
d. Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya, hanya digambarkan pada bidang datar.
Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model.
Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.
Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk teknologi yang akan dibuat.
Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat).
e. Penentuan Desain Akhir
Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi.
Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.
f. Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing.
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
Tahap Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat.
Tahap perakitan menjadi tahap pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu.
Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan.
2. Kemasan Produk Transportasi dan Logistik
Kemasan untuk produk teknologi berfungsi untuk melindungi produk kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari lokasi produksi hingga sampai ke konsumen.
Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut.
Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat.
Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas.
Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur.
Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand.
Bahan karton korigated gelombang (kiri) dan kardus (kanan) untuk kemasan distribusi
Selotip untuk kemasan distribusi (kiri) dan dispenser selotip (kanan).
Simbol-simbol yang dipasang pada kemasan distribusi.
D. Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.
Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi.
Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead.
Total Biaya Produksi
E. Pemasaran Langsung Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko.
Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.
Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen.
Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-level marketing).
Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung.
Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga.
Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan.
Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.
Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen.
Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan.
Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
Kegiatan peserta didik mempresentasikan produk dan melakukan penjualan langsung.
0 Response to "Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Prakarya Kelas 10"
New comments are not allowed.