Materi Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja PAI Kelas 11
Rangkuman Materi Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja PAI Kelas 11 - Hidup ini dinamis, perlu berkompetisi dan berkolaborasi agar dapat meraih sesuatu yang diinginkan dengan baik.
Perilaku taat aturan, selalu berkompetisi dalam kebaikan, dan berjiwa etos kerja menjadi kunci sukses seseorang.
|
---|
A. Perilaku Taat
1. Pengertian Perilaku Taat
Taat adalah perilaku berupa sikap maupun tindakan pantuh dan tunduk pada suatu perintah dan tidak mengingkarinya.
Dalam islam, taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan atau setia.
2. Pentingnya Taat pada Aturan
Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.
Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya.
- Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’an.
- Aturan di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis.
- Aturan di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.
Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin.
Perintah ketaatan dibagi menjadi tiga
- Taat Kepada Allah
- Taat Kepada Rasul-Nya
- Taat Kepada Ulil Amri
Selain 3 di atas, bagi para siswa juga dituntut untuk taat kepada Orang Tua dan aturan sekolah.
Dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (yang tidak bermaksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran.
Firman Allah Swt. Q.S. an-Nisa/4: 59
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisa/4: 59)
Maksud dari Q.S. an-Nisa/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri.
Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri (apa pun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun, perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak dapat disamakan dengan “taat” kepada Allah Swt.
Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini:
Artinya:Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA |
---|
Buka/Unduh
B. Kompetisi dalam Kebaikan
1. Pengertian Kompetisi dalam Kebaikan
Kompetisi merupakan perlombaan atau persaingan untuk menjadi yang terbaik.
Kompetisi dalam kebaikan adalah saling berlomba dalam bertindak positif atau berbuat kebaikan dan kebajikan.
Tujuan dari kompetisi dalam kebaikan adalah untuk memberikan dorongan bagi manusia agar selalu berbuat baik dan nantinya akan diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah Swt.
Agama islam menyebut berlomba-lomba dalam kebaikan dengan istilah fastabiqul khoirot.
2. Contoh berlomba dalam kebaikan:
- Datang kemasjid lebih awal untuk shalat berjamaah
- Sering melakukan ibadah sunnah seperti shalat duha, shalat malam dan lainnya.
- Membantu tentangga maupun orang yang membutuhkan bantuan.
- Mengasihi anak yatim atau piatu.
- Berkata jujur dan disiplin
- Berperilaku baik pada siapapun
3. Ciri-ciri orang yang suka berlomba dalam kebaikan:
- Selalu menjadi contoh bagi orang lain
- Memiliki niat yang ikhlas
- Cinta kepada kebaikan dan kepada semua orang yang melakukan kebaikan
- Merasa beruntung bila melakukan suatu kebaikan
- Merasa rugi bila melakukan perbuatan tercela
Artinya:
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah Swt. dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah Swt. menghendaki, nisFaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah Swt. hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah Swt. kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. al-Maidah/5: 48)
Beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan
- Melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, dan harus segera dikerjakan karena hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan.
- Berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolong, karena perlunya berkolaborasi atau kerja sama.
- Kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan.
Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah dengan memulai dari diri sendiri, dari yang terkecil, dan dari sekarang.
C. Etos Kerja
1. Pengertian Etos Kerja
Etos kerja dapat diartikan pekerja keras, semangat, dan tekad yang kuat.
Etos kerja adalah sebuah keyakinan yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu dengan kerja keras dan tekad yang kuat untuk mendapatkan yang terbaik dan menjadi seorang yang berkualitas.
Etos kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.
2. Ciri-ciri orang yang memiliki etos kerja
- Bertanggung jawab
- Percaya diri
- Memiliki komitmen
- Inisiatif
- Disiplin
- Konsisten
- Menghargai waktu
- Memiliki dedikasi yang tinggi
- Selalu dipercaya orang lain dalam melakukan sebuah pekerjaan
3. Contoh Penerapan Etos Kerja
- Bekerja tepat waktu
- Selalu teratur dalam bekerja
- Percaya pada jawaban atau argumen diri sendiri
- Selalu tunjukkan rasa hormat
- Bersikap jujur
- Bersikap tanggung jawab
- Bisa bekerja sama dengan orang lain
- Mengerjakan apa yang harus dikerjakan
4. Manfaat memiliki etos kerja
- Terbiasa menghadapi masalah atau pekerjaan
- Mengasah kreativitas
- Kepuasan kerja
- Membangun citra diri yang baik
- Meningkatkan produktivitas
- Mendapat wawasan dan pengetahuan baru
Dalam al-Qur’an maupun hadis, ditemukan banyak literatur yang memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dalam rangka memenuhi dan melengkapi kebutuhan duniawinya.
Salah satu perintah Allah Swt. kepada umatNya untuk bekerja termaktub dalam Q.S. at-Taubah/9:105
Artinya:Q.S. at-Taubah/9: 105 menjelaskan, bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk semangat dalam melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya.
Surat tersebut juga menjelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas semua yang telah kita kerjakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam ayat ini adalah penegasan Allah Swt. bahwa motivasi atau niat bekerja itu harus benar.
D. Perilaku Mulia dalam Bersikap Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja
1. Perilaku ketaata yang perlu diterapkan
- Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan larangan-Nya, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
- Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.
- Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
- Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntunan dan syariat agama.
- Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada kemaksiatan.
2. Perilaku mulia pada kompetisi dalam kebaikan yang perlu diterapkan
- Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi.
- Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah, dan hasilnya maksimal.
- Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, dan semata-mata mengharap ridha Allah Swt.
- Selalu melihat sesatu dari sisi positif, tidak memperbesar masalah perbedaan, tetapi mencari titik persamaan.
- Ketika mendapatkan keberhasilan tidak tinggi hati, ketika mendapatkan kekalahan selalu sportif dan berserah diri kepada Allah Swt. (tawakkal).
3. Perilaku etos kerja yang perlu diterapkan
- Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan (“man jada wa jada” - Siapa yang giat, pasti dapat).
- Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari sekarang.”
- Pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.