Rangkuman Materi Ancaman Terhadap Negara
Materi Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika PPKn Kelas 10 - Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini adalah integrasi nasional, strategi nasional, ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
Ancaman terhadapa negara adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Pada bab ini akan diajak untuk mewaspadai ancaman terhadap integrasi nasional dan ipoleksosbudhankam.
Pada akhirnya diharapkan dapat berperan serta untuk mengatasi berbagai ancaman dalam rangka membangun integritas nasional.
|
---|
A. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Aspek-apek kehidupan sosial negara Indonesia:
- Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
- Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
- Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
- Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
- Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan.
- Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
- Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.
1. Ancaman di Bidang Militer
- Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan hinggra memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir.
- Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.
- Ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan).
- Pemberontakan bersenjata yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.
- Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agenagen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain.
- Aksi teror merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
- Gangguan keamanan di laut dan udara yaitu seperti pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian kekayaan di laut dan pencemaran lingkungan.
2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman non-militer salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi.
Ancaman nonmiliter di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer.
Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan umum.
B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.
1. Ancaman di Bidang Ideologi
- Ancaman paham komunis dan zionis
- Ancaman pengaruh ideologi liberalisme yang menekankan pada aspek kebebasan individual akibat dari era globalisasi.
- Ancaman era globalisasi yang cenderung mengambil nilai-nelai negatif.
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri.
- Ancaman dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. (contoh : Intimidasi, provokasi, atau blokade politik)
- Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. (contoh: separatisme tanpa senjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional)
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi.
- Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
- Perekonomian negara Indonesia akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.
- Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
- Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan.
- Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menimbulkan permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di antaranya:
- Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.
- Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
- Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
- Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.
- Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
- Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
- Semakin bermunculan masalah di suatu wilayah mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya.
- Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.
- Proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata.
- Lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan.
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda merupakan hal penting, karena merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari luar.
Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/ rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya.
Kesadaran berbangsa dan bernegara tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan bermasyarakat.
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
- Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
- Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
- Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
- Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
- Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
- Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
- Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
- Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
- Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
- Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
- Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
- Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.
Resume:
- Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan juga meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial.
- Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa
- Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.
- Ancaman yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam membangun integrasi nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-militer pun tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan nonmiliter yang tidak kalah hebat dengan strategi untuk mengatasi ancaman militer. Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.