Rangkuman Materi Menuntut Ilmu
Rangkuman Materi Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan PAI Kelas 10 - Mempelajari pengertian menuntut ilmu, fungsi, hukum dan kewajiban, ayat dan hadis dari dalil menuntut ilmu.
Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. menjanjikan dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya.
|
---|
A. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya
1. Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu atau belajar merupakan kewajiban setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan.
Fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan umat.
Banyak sekali ayat al-Qur’an atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar.
Dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Menuntut ilmu tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Seperti ungkapan "tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina".
Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga liang lahat.
2. Hukum Menuntut Ilmu
a. Fardu Kifayah
Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir.
Contoh: ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
b. Fardu ‘Ain
Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi.
Misalnya: ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
- Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.
- Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti
- Merupakan sedekah yang paling utama
- Lebih utama daripada seorang ahli ibadah
- Lebih utama dari Å›alat seribu raka’at
- Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah Swt.
- Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga
Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA |
---|
Buka/Unduh
B. Ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang Ilmu Pengetahuan
1 Ayat Al-Quran tentang Menuntut Ilmu
Q.S. At-Taubah/9:122
Artinya:Kandungan Ayat Q.S. At-Taubah/9:122 yaitu orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan perang.
Ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan apabila ada orang-orang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja,.
Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada”. (H.R. Ibnu Najar)
Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama itu kepada yang belum mengetahuinya.
Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan.
2. Hadis tentang Menuntut Ilmu
Hadis dari Ibnu Abd. Barr
Artinya:C. Menerapkan Perilaku Mulia Menuntut Ilmu
Perilaku yang mencerminkan sikap mencari ilmu sesuai Q.S. at-Taubah/9:122
- Jadilah orang yang berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim dapat mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orangorang yang ada di sekitarnya.
- Jika tidak dapat menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai.
- Jika tidak dapat menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan.
- Jika menjadi pendengar juga masih tidak dapat, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, di antaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain.
- Janganlah menjadi orang yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika di antara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.
Q.S. at-Taubah/9:122 berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk ke dalam jihad.