Rangkuman Materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah Swt.
Materi Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Swt. PAI Kelas 11- Mempelajari kitab-kitab suci Allah Swt. yaitu kitab Taurat, kitab Zabur, Kitab Injil, dan kitab Al-Qur'an.
Daftar Isi
Cari di sini : |
---|
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Download Buku Pelajaran Buka/Unduh |
Download Modul Ajar Buka/Unduh |
A. Hakikat Iman Kepada Kitab-kitab Allah Swt.
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-Nya.
4 kitab tersebut yaitu:
- Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as.
- Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as.
- Injil diturunkan kepada Nabi Isa as.
- Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Allah Swt. Berfirman:
Artinya:
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah Swt. dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...” (Q.S. al-Maidah/5: 48).
Kitab-kitab yang dimaksud pada ayat di atas adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia.
Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran meng-esa-kan Allah Swt. (tauhid). Perbedaannya hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
Selain kitab-kitab tersebut di atas, Allah Swt. juga menurunkan wahyu kepada para nabi-Nya. Wahyu tersebut berbentuk suhuf, yaitu wahyu Allah Swt. yang berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Dalam al-Qur’an disebutkan adanya Suhuf yang dimiliki Nabi Musa as. dan Nabi Ibrahim as.
Artinya: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’la/87: 18-19).
Download Rangkuman Materi Pelajaran Tingkat SMP dan SMA |
---|
Buka/Unduh
1. Kitab Taurat
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani yakni "thora", yang artinya "instruksi".
Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as.
Kitab Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil.
Dalam Firman Allah Swt:
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku”. (Q.S. al-Isra’/17: 2)
Taurat merupakan salah satu dari 3 komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab).
Oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan 10 Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman.
Sepuluh Hukum (Ten Commandements) diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai).
Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah), diantaranya seperti berikut.
- Tiada Tuhan selain Allah Swt.
- Jangan menyembah berhala
- Jangan mempersekutukan Allah Swt.
- Sucikan hari sabat (hari Sabtu).
- Hormati kedua orang tuamu.
- Jangan membunuh.
- Jangan berzina.
- Jangan mencuri.
- Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta).
- Jangan menginginkan milik orang lain (menginginkan hak orang lain).
2. Kitab Zabur
Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.
Kata Zabur merupakan bentuk jamaknya "zubur" berasal dari "zabara-yazburu-zabr" yang berarti "menulis".
Makna aslinya adalah kitab yang tertulis.
Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan "mazmur" (jamaknya "mazamir").
Dalam bahasa Ibrani disebut "mizmar", artinya nyanyian rohani yang dianggap suci.
Sebagian ulama menyebutnya Mazmur, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an (selain Taurat dan Injil ).
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata "zimra", yang berarti “lagu atau musik”.
Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”.
Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabur diantaranya yaitu:
Artinya: "Sesungguhnya kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana kami telah menwahyukan kepada Nuh dan Nabi-nabi setelahnya, dan kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya: Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud." (Q.S An-nisa/4:163).
Kitab Zabur berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci.
Ada 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt.
Secara garis besar, ada 5 macam nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur:
- Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi)
- Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
- Ratapan-ratapan jamaah
- Ratapan dan doa individu
- Nyanyian untuk raja
3. Kitab Injil
Kitab Injil adalah kitab suci yang diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Nabi Isa as. diutus untuk mengajarkan tauhid kepada umat atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Kitab Injil memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun.
Dalam Kitab Injil terdapat pula keterangan mengenai akan lahirnya nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, bernama Ahmad atau Muhammad Saw.
Firman Allah Swt. mengenai kitab Injil:
Artinya: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya....” (Q.S. al-Hadid/57: 27).
Kitab Injil dan Kitab Taurat sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia.
Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidup Nabi Isa as.
Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).
Mereka sebenarnya bukanlah orang-orang yang dekat dengan masa hidup Nabi Isa as.
Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengan isi 4 Kitab Injil di atas (Matius, Markus, Lukas, dan Yahya).
4. Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril.
- Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur.
- Al-Qur’an diturunkan selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
- Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika Nabi Muhammad saw. sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Setelah beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat.
Artikel Terkait : |
---|
Kumpulan Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Download Buku Pelajara SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK Buka |
B. Intisari Al-Qur’an
Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali.
Allah Swt. Berfirman:
Artinya: “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2).
Umat Islam wajib mengimani dan mempercayai isi al-Qur’an karena alQur’an merupakan pedoman hidup umat manusia, terlebih lagi pedoman hidup umat Islam.
Apabila kita tidak mengimani dan mengamalkannya, kita termasuk orang-orang yang ingkar (kafir).
Cara mengamalkan isi al-Qur’an adalah dengan mempelajari cara belajar membaca (mengaji) baik melalui iqra’, qiraati, atau yang lainnya.
Kemudian, mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan mengamalkannya.
1. Nama-Nama Lain Al-Qur’an
Nama-nama lain dari al-Qur’an, yaitu:
- Al-Huda, artinya al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
- Al-Furqan, artinya al-Qur’an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
- Asy-Syifa', artinya al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati).
- Az-Zikr, artinya al-Qur’an sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.
- Al-Kitab, artinya al-Qur’an adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.
2. Isi Al-Qur’an
Adapun isi pokok al-Qur’an adalah seperti berikut.
- Aqidah atau keimanan.
- Ibadah, baik Ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
- Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
- Mu’amalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
- Qissah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
- Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Keistimewaan Al-Qur’an
Keistimewaan kitab suci al-Qur’an adalah sebagai berikut.
- Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
- Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
- Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
- Al-Qur’an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
- Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an merupakan ibadah.
4. Pahala Istimewa Penghafal Al-Qur’an
Diriwayatkan bahwa Allah Swt. akan memberikan keistimewaan kepada para penghafal al-Qur’an dan orang tuanya.
Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari kiamat nanti, al-Qur’an akan menemui penghafalnya ketika keluar dari kuburnya.
Al-Qur’an akan berwujud seorang yang ramping. Ia akan bertanya pada penghafalnya, “Apakah Anda mengenalku?” Maka, penghafal itu menjawab “Tidak, saya tidak mengenal Anda.”
Al-Qur’an berkata, “Saya adalah temanmu, al-Qur’an yang membuatmu kehausan di tengah hari. Sesungguhnya, setiap pedagang akan mendapatkan keuntungan. Dan Anda pada hari ini mendapatkan keuntungan.”
Kemudian, penghafal itu diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan di tangan kirinya, serta dipasang mahkota di atas kepalanya.
Tidak hanya itu, orang tua penghafal itu juga mendapatkan keistimewaan. Mereka diberikan dua pakaian baru yang bagus dan harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia.
Kedua orang tua penghafal itu kemudian bertanya, “Kenapa kami diberikan pakaian seperti ini?”
Kemudian, mereka mendapat jawaban dari Allah Swt., “Karena anakmu telah menghafal al-Qur’an.” Kemudian, kepada penghafal al-Qur’an tadi diperintahkan, “Bacalah dan naiklah ke tingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya!” Maka, ia pun naik sambil membaca bacaan al-Qur’an.
sumber: 365 kisah teladan islam satu kisah selama setahun - Ariany Syurfah
C. Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku mulia yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. diantaranya sebagai berikut.
- Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum al-Qur’an datang dari Allah Swt.
- Al-Qur’an sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Swt. sampai sekarang. Menjaga kemurnian al-Qur’an adalah tugas kita sebagai muslim. Salah satu cara menjaga al-Qur’an adalah dengan menghormati, memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci al-Qur’an.
- Menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekalikali berpedoman kepada selain al-Qur’an.
- Berusaha untuk membaca al-Qur’an dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka, kemudian belajar memahami arti dan isinya.
- Berusaha untuk mengamalkan isi al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.
Kita sebagai umat Islam, wajib meyakini dan memercayai semua kitab-kitab Allah Swt, baik Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’an.
Keimanan kepada kitab-kitab selain al-Qur’an, dilakukan dengan cara menghormati dan menghargai keyakinan mereka.
Keyakinan terhadap al-Qur’an, bukan hanya sekedar percaya di dalam lisan dan hati saja, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku kita sehari-hari.
Keselamatan dan ketenteraman hidup baik di dunia maupun di akhirat dapat kita raih apabila kita menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam menjalani hidup sehari-hari.
Jadikan al-Qur’an sebagi pedoman hidup dengan cara membaca, mempelajari, mengkaji, dan mengamalkan isi kandungannya.
Pokok Materi Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Swt.
A. Membuka Relung HatiB. Mengkritisi Sekitar Kita
C. Memperkaya Khazanah
- Al-Qur’an dan Kitab-kitab Allah Swt. lainnya
- Intisari al-Qur’an