Semantik adalah : pengertian, jenis, manfaat, dan serta contohnya
Friday, February 19, 2021
Edit
Pengertian, Jenis, dan manfaat semantik - Semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatikal, dan semantik.
Cari di sini : |
---|
Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Kumpulan Soal SMP/MTs dan SMA/SMK Buka |
Download Buku Pelajaran Buka/Unduh |
Download Modul Ajar Buka/Unduh |
A. Pengertian Semantik
Kata semantik dalam bahasa Indonesia (bahasa Inggrisnya Semantic). Semantik berasal dari bahasa Yunani Sema, kata benda yang berarti “tanda” atau “lambang”.
Kata kerjanya adalah Semaino yang berarti “Menandai” atau “Melambangkan”. Yang dimaksud lambang atau tanda di sini sebagai padanan kata sema adalah tanda Linguistik.
Semantik merupakan cabang linguistic yang mempunyai hubungan erat dengan ilmu-ilmu sosial lain seperti sosiologi atau antropologi, bahkan juga dengan filsafat dan psikologi.
Sosiologi mempunyai kepentingan dengan semantic karena sering dijumpai kenyataan bahwa penggunaan kata-kata tertentu untuk mengatakan sesuatu makna dapat menandai identitas kelompok dalam masyarakat.
Contoh :
- Uang = Duit
- Besar = Gede
Pada kata "uang" dan duit memiliki makna yang sama, namun dapat menunjukkan identitas kelompok yang menggunakannya.
Dalam analisis semantic harus disadari bahwa bahasa adalah bersifat unik, dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan dengan budaya masyarakat pemakaiannya maka analisis semantic suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain.
Contoh :
- Ikan: dalam bahasa Indonesia memiliki makna hewan yang hidup di air yang dapat dikonsumsi sebagai makanan
- Fish: dalam bahasa Inggris memiliki makna seperti ikan
- Iwak: dalam bahasa Jawa memiliki makna seperti ikan dan fish, tetapi juga bermakna daging ayam, daging sapi, dan daging lainnya yang menjadi lauk untuk makan.
Hal ini dapat terjadi karena bahasa itu adalah produk dari budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan.
Sebuah makna tidak hanya selalu “yang menandai” dan "yang di tandai".
Artinya makna dapat berhubungan sebagai satu lawan satu, satu lawan dua atau lebih, dan bisa juga dua atau lebih lawan satu.
Contoh:
- Becak : bermakna kendaraan umum beroda tiga
- Pacar : bermakna inai, kekasih, pasangan
- Buku, Kitab : bermakna lembaran kertas berjilid
Bahasa juga dapat digunakan untuk mewakili latar belakang budaya, pandangan hidup, dan status sosial yang berbeda.
Contoh : Butuh
- Di jawa bermakna “perlu”
- Di Sumatra Timur bermakna “kemaluan laki-laki”
Simantik adalah bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik tentang hal-hal yang ditandainya, atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistic yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa.
B. Jenis Semantik
Semantik merupakan makna bahasa dari satuan-satuan bahasa seperti kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
Jenis semantik dibedakan berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa itu yang menjadi objek penyelidikannya.
Tataran tersebut diantaranya leksikon dan tata bahasa.
1. Leksikon
Leksikon jenis semantiknya disebut semantik leksikal. Semantik leksikal menyelidiki makna yang ada pada leksem-leksem dari bahasa tersebut, makna pada leksem disebut makna leksikal.
Leksem adalah istilah yang digunakan dalam studi semantik untuk menyebutkan satuan-satuan bahasa bermakna. Leksem disebut juga satuan gramatikal bebas terkecil.
Leksem dapat berupa kata, atau gabungan kata. Sedangkan leksikon adalah kumpulan dari leksem suatu bahasa.
Contoh :
- Kata : pukul, kucing, makan,
- Gabungan kata : meja hijau, bertekuk lutut, tamu tak diundang
2. Tata Bahasa (Gramatikal)
Gramatikal dibagi menjadi dua sub tataran, yaitu morfologi dan sintaksis.
Morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari struktur intern kata seperti proses pembentukannya.
Sintaksis adalah studi mengenai hubungan kata dengan kata dalam membentuk satuan yang lebih besar yaitu frase, klausa, dan kalimat.
Kedua gramatikal tersebut mempunyai makna, jadi tataran bahasa tersebut memiliki masalah semantic yang disebut semantik gramatikal karena objek studinya adalah makna-makna gramatikal dari tataran tersebut.
Pada tata bahasa sintaksis terdapat tengahan semantik sintaktikal karena terdapat tataran bawahan sintaksis yaitu:
a. Fungsi Gramatikal
Fungsi gramatikal berupa kotak yang diberi nama subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan keterangan (K). disini tidak memiliki makna karena hanya sebuah kotak kosong.
b. Kategori Gramatikal
Kategori gramatikal seperti nomina, verba, atau ajektiva. Gramatikal inilah yang memiliki makna, karena sudah memiliki makna leksikal.
c. Peran Gramatikal
Sebagai pengisi kotak-kotak diantaranya S-P-O-K memiliki peran seperti agentif, pasien, objek, lokatif, instrumental, dan sebagainya.
Semantik sintaktikal yang dibicarakan masih lingkup tataran bahasa atau gramatikal, namun ada hal-hal yang yang merupakan masalah semantik tetapi bukan masalah tata bahasa.
Dari dua jenis semantik di atas masih ada satu lagi jenis semantik, oleh Verhaar disebut semantik maksud (1978:130).
Semantik maksud antara lain berkenaan dengan pemakaian bentuk-bentuk gaya bahasa seperti metafora, ironi, litotes, dan sebagainya.
Semantik maksud ini seperti pragmatik dan majas, yaitu memiliki makna yang bukan sebenarnya.
Jenis semantik dibedakan berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa itu yang menjadi objek penyelidikannya. Tataran tersebut diantaranya leksikon dan tata bahasa.
Download Kumpulan Referensi |
---|
Buka/Unduh
C. Manfaat Semantik
Manfaat yang dapat diambil dari studi semantik tergantung dari bidang apa yang di geluti dalam tugas sehari-hari.
Beberapa manfaat semantik berdasarkan bidang yang digeluti diantaranya.
1. Wartawan
Manfaat semantik pada seseorang yang berada dalam bidang wartawan atau reporter yaitu akan memudahkan dalam memilih dan menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam penyampaian informasi kepada masyarakat umum.
2. Mahasiswa
Manfaat semantik bagi mahasiswa yaitu akan memberikan bekal teoritis agar dapat menganalisis bahasa atau bahasa-bahasa yang sedang dipelajarinya.
Jika akan terjun ke pendidikan menjadi guru, juga akan memberikan manfaat teoritis. Seorang guru harus mengetahui tentang bahasa yang akan disampaikan agar yang diajarkan dapat menerima dengan baik apa yang diajarkannya.
Apalagi seorang guru bahasa, tentunya harus menguasai ilmu bahasa seperti semantik.
3. Orang Awam
Manfaat semantik bagi orang awam atau orang biasa memang tidak terlalu berpengaruh, namun tetap saja memerlukan ilmu semantik karena untuk memahami dunia di sekelilingnya yang penuh dengan informasi dan lalu lintas bahasa.
Semakin banyak bahasa-bahasa baru yang harus mereka pahami maknanya. Tanpa mengetahui makna bahasa di sekelilingnya akan sulit untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Referensi: Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Indonesia